
Surabaya, Swamedium.com – Perusahaan semen, PT Holcim Indonesia Tbk hingga kuartal I/2017 membukukan penurunan penjualan sebesar 12,1% menjadi Rp2,1 Triliun dibandingkan penjualan tahun lalu yang mencapai Rp2,4 Triliun. Turunnya penjualan itu disebabkan adanya penundaan proyek dan kompetisi yang makin ketat seiring munculnya pemain-pemain baru di industri semen nasional.
CEO Holcim Indonesia Gary Schutz mengatakan meski penjualan menurun, Holcim berhasil melakukan penghematan biaya, khususnya di sisi distribusi sebesar 8,3% atau Rp 172 milyar. Langkah penghematan itu, jelasnya, dilakukan melalui beberapa inisiatif dalam mengoptimalkan aset dan saluran distribusi dengan tetap mempertahankan kualitas pengiriman kepada pelanggan.
”Kami berusaha untuk berfokus kepada langkah-langkah efisiensi biaya dan transformasi komersial. Holcim memiliki keuntungan dengan memiliki jaringan terpadu serta layanan dan rangkaian produk yang beragam,” kata Schutz di Surabaya, Selasa (2/5).
Schutz menambahkan untuk mengatasi dampak dari penundaan proyek serta munculnya pemain -pemain baru di industri semen, pihaknya berusaha untuk fokus kepada langkah-langkah efisiensi biaya dan transformasi komersial.
”Komitmen Holcim adalah untuk menyediakan solusi inovatif dan memberikan nilai tambah bagi para pelanggan. Itulah yang membedakan Holcim dengan kompetitor.” ungkap dia.
Seperti diketahui, adanya penundaan proyek pemerintah, pasar properti yang relatif masih stagnan dan munculnya pemain-pemain baru di industri semen telah berdampak pada menurunnya kinerja Holcim. (ari)