
Foto: Front Pemuda Madura Peduli Bangsa menggelar aksi tabur garam di Gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan. (Iqlima/swamedium)
Jakarta, Swamedium.com — Front Pemuda Madura Peduli Bangsa (FPMPB) yang merupakan anak cucu petani garam melakukan unjuk rasa menolak impor garam di depan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Jakarta, Rabu (2/8).
Mereka mengatakan kelangkaan garam yang disebut pemerintah akhir-akhir ini merupakan alasan yang dibuat-buat. Mereka menegaskan justru persediaan garam di sentra garam pulau madura. Lombok, dan Kota Cirebon masih banyak.
“Kalau mereka berani sidak ke sentra garam tentu akan melihat masih banyak stok yang kami punya,” teriak Koordinator Aksi, Asip Irama.
Keputusan Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perdagangan RI untuk impor garam sangat menyakiti perasaan petani garam. FPMPB menilai Kemendag bertindak sebagai sales importir garam, bukan mewakili kepentingan rakyat.
“Mendag menjadi fasilitator kejayaan mafia garam dan komoditas pangan lainnya,” tegas Asip.
Aksi dilanjutkan menuju gedung Kementerian Perdagangan RI dengan menaburkan garam hasil kerja petani. (Ima)